Ciri-ciri Mie Berformalin

Ciri-ciri Mie Berformalin | Untuk sekedar mengingatkan saja di indonesia ini, sudah banyak sekali kelicikan - kelicikan para pedagang nakal untuk mencari keuntungan. Untuk kesekian kalinya pabrik mie berformalin digrebek petugas satpol PP. Kali ini di Desa Cisangkan Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Ini membuktikan bahwa mie berformalin masih banyak dijual di pasaran. Karena itu sebaiknya cermat saat membeli.

BP POM Jawa Barat kembali menemukan sebuah pabrik mie di kabupaten Bandung yang terbukti memproduksi mi dengan bahan berbahaya. Di lokasi diketemukan 10 jerigen berisi formalin dan 1 karung coustic soda atau soda api dan 1 karung pewarna. Air dan bahan-bahan di lokasi sudah terbukti mengandung bahan berbahaya tersebut.

Melihat tampilan selintas mie berformalin memang tampak sama dengan mie yang berbahan alami. Namun, tak ada salahnya jika Anda mulai teliti dan cermat saat membeli mie basah atau mie segar di pasar tradisional maupun swalayan. Tak menutup kemungkinan masih banyak mie berformalin yang dijual luas di pasaran.

Formaldehida atau formalin merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk membasmi bakteri atau berfungsi sebagai disinfektan. Juga berfungsi untuk mengawetkan dan mengeringkan kulit. Sedangkan coustic soda dipakai sebagai bahan campuran pembersih toilet dan akan menjadi panas jika terkena air.

Bahan-bahan tersebut bukan merupakan bahan aditif untuk makanan tetapi untuk industri. Jika dikonsumsi manusia tentunya akan membawa dampak buruk pada kesehatan. Mulai dari gangguan ringan hingga penyakit serius seperti ginjal, kanker, dan lain-lain. Yang paling baik dan aman adalah mi buatan sendiri. Namun, jika harus membeli mie basah ada beberapa hal yang perlu dicermati. Berikut ini Ciri-ciri Mie Berformalin atau ciri-ciri mie segar atau mie basah yang memakai bahan berbahaya, Cekidot ...

1. Saat dipegang mie terasa sangat kenyal atau liat.
2. Selain aroma terigu biasanya tercium aroma seperti obat meskipun sudah berulang kali dibilas air bahkan direbus.
3. Mie sangat liat saaat dipotong dengan sendok. Tekstur kenyalnya mirip karet karena yang alami kenyalnya berasal dari gluten tepung terigu.
4. Mie tahan disimpan atau dibiarkan dalam suhu ruangan selama 1-2 hari.
5. Mie memiliki warna kuning terang yang kuat sebagai tanda jika memakai pewarna yang bukan untuk makanan.
6. Rasanya hambar, kenyal dan gurih dari tepung terigu saja
7. Harganya murah, sekitar Rp. 5.000,00 per 1 kg

Sedangkan mie yang dibuat dari bahan alami memiliki ciri-ciri:

1. Saat dipegang mie terasa lembut teksturnya.
2. Beraroma tepung terigu dan sedikit bau anyir telur.
3. Mi mudah sekali putus atau patah karena tidak terlalu liat. Tekstur liatnya dari gluten tepung dan telur ayam.
4. Saat direbus airnya agak keruh karena ada tepung terigu dan telur yang ikut terlarut di dalamnya.
5. Mie tidak tahan disimpan lama, mudah sekali berjamur terutama jika memakai telur.
6. Rasanya gurih, empuk dan lembut karena memakai telur.
7. Harganya agak mahal sekitar Rp. 15.000,00 per 1 kg.

Alternatif lain yang cukup aman adalah membeli mie kering organik, mie dengan tambahan sayuran atau mi kering biasa yang diproduksi oleh produsen yang memiliki sertifikat mutu internasional. Meskipun harganya lebih mahal, tapi jaminan kesehatan yang anda peroleh sangat terjamin untuk keluarga anda dan bahkan aman untuk diri anda sendiri. sekian postingan saya kali ini, ada kurang lebihnya mohon maaf sebesar besarnya. terimakasih atas kunjungan anda  ^_^

Tidak ada komentar: