Terjadinya Badai Matahari 2012

Badai matahari adalah siklus rutin matahari, yang terjadi di pusat tata surya Galaksi Bimasakti. Badai matahari 2012 terjadi ketika matahari mengeluarkan gelombang elektromagnetik ke luar orbit, yang di isyaratkan pada aktivitas ledakan-ledakan.

Ledakan matahari bisa terlihat dari Bumi melalui petunjuk adanya bintik matahari di permukaan sang surya. Bintik tersebut melambangkan dalam permukaan matahari yang membara dari akibat dampak terjadi letupan-letupan "Seperti hubungan pendek arus listrik atau korsleting.

Konsleting di pusat tata surya tentu berbeda dengan sekadar korsleting lampu. "Energi yang dipancarkan pun jauh lebih besar. Energi dalam bentuk gelombang inilah yang mengalir menembus planet. Mulai dari yang terdekat dengan matahari, yaitu Merkurius, lalu ke Venus, dan Bumi, sehingga habis energinya.

Sepanjang perjalanan gelombang ini diikuti oleh Ejeksi Massa Korona, Ejeksi Massa Korona adalah lontaran massa dari korona matahari, terutama proton, dengan kecepatan tinggi. Karena mengandung proton berkecepatan tinggi, gelombang tersebut bisa merusak apa saja yang dilewatinya, termasuk satelit komunikasi hingga satelit Global Positioning System (GPS).

"Semakin tinggi posisi satelit, semakin riskan terkena pengaruh gelombang. Begitu pula sampah-sampah antariksa juga bisa berubah posisi karena sambaran Ejeksi Massa Korona. Pada kejadian badai matahari 23 Januari kemarin, khusus untuk Indonesia tidak terlalu terasa dampaknya.

Tahun depan kemungkinan terjadi puncak siklus badai matahari. "Artinya, frekuensi ledakan terjadi paling banyak, dikarena bintik matahari juga semakin bertambah. Dampak dari badai matahari di 2013 bisa terasa pada puncak siklus ataupun setelah badai. "Biasanya terjadi pada kuartal awal tahun atau semester pertama.

Tidak ada komentar: