Sudah satu minggu Gunung Ijen Jawa Timur ditutup dari pendakian. Pasalnya aktivitas vulkanik meningkat. Kondisi ini membuat aktivitas dan perekonomian di tapal batas Bondowoso dan Banyuwangi, lumpuh.
Pasalnya gas beracun dan kawah asam Gunung Ijen berpotensi meletup hingga radius 1,5 Km. Gunung berapi aktif yang memiliki danau kawah asa mterbesar se Asia Tenggara itu meningkat siginifikan sejak Sabtu lalu. "Hingga Sabtu sore sempat terjadi gempa vulkanik dalam 1 kali dan vulkanik dangkal 12 kali," kata Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Hendra Gunawan.
Selain gempa vulkanik, Gunung Ijen setinggi 2.368 meter itu sempat mengalami gempa tremor tektonik 2 kali dan gempa harmonik 3 kali. "Yang dikhawatirkan adalah kawah asamnya itu karena bisa meletup 1,5 Km," tambahnya. Selain perekonomian lumpuh, aktivitas penambang belerang dan pariwisata di kawasan Ijen mati. Para penambang yang mengandalkan bongkahan belerang terpaksa tidak bisa meraup rupiah. Para penambang belerang terpaksa mencari pekerjaan lain untuk menyambung hidup.
Sementara dari pantauan badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Jatim membagi-bagikan sembako bagi warga. Diantaranya beras, gula, kopi, teh, minyak goreng dan mie instant. Warga yang mendapat sembako yakni seluruh desa di Kecamatan Licin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar