'Pohon Burung' di Pulau Rambut

Pulau seribu memang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Selain namanya yang unik, Pulau Rambut ini juga memiliki daya tarik tersendiri, yaitu aneka margasatwa di dalamnya.

Banyak cerita legenda yang tak dapat dipastikan kebenarannya mengenai penamaan awal Pulau Rambut. Yang pasti  pulau ini banyak ditumbuhi hutan bakau yang rimbun serta terumbu karang yang sangat indah.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pulau Rambut ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan melalui Surat Keputusan Nomor : 275/Kpts-II/1999 tanggal 7 Mei 1999 seluas 90 hektar, yang terdiri dari 45 hektar daratan dan 45 hektar wilayah perairan.

Secara geografis kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut terletak diantara 106 derajat 41′14″ - 106 derajat 41′46″ Bujur Timur dan 5 derajat 56′47″ - 5 derajat 56′57″ Lintang Selatan, yaitu kearah Barat Laut dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan menurut administrasi pemerintah, Suaka Margasatwa Pulau Rambut termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Pulau Rambut, acap disebut sebagai “surga burung”. Pulau seluas 90 hektar, 45 hektar di antaranya adalah wilayah daratan, ini memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, baik flora maupun fauna.

Untuk menuju Pulau Rambut, Anda dapat menggunakan speedboat dari Marina Ancol dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, dari Muara Angke dengan perahu motor (sekitar 90 menit), dari Pelabuhan Kamal dengan perahu motor (sekitar 60 menit), dan dari Tanjung Pasir, Tangerang, dengan perahu motor (sekitar 30 menit).

Yang menarik dari pulau rambut adalah sebagian besar fauna penghuninya adalah burung. Sebanyak 22 jenis burung merandai (burung air) dan 39 jenis burung darat. Sebagian besar burung air atau burung laut adalah burung penetap yang menghuni Pulau Rambut sepanjang tahun burung-burung ini memiliki perilaku migrasi ke Pulau Jawa atau pulau lain di Kepulauan Seribu untuk mencari makan pada pagi hari dan kembali ke Pulau Rambut secara bergerombol terbang menuju pulau pada sore hari untuk beristirahat dan tidur malam.

Adapun jenis-jenis burung yang menghuni pulau rambut antara lain Jenis burung laut antara lain cagak merah (Ardea purpurea), cagak abu (Ardea cinerea), kuntul besar (Egretta alba), kuntul kecil (Egretta garzetta), kuntul karang (Egretta sacra), bluwok (Mycteria cinerea), roko-roko (Plegadis falcinellus) , pecuk ular (Anhinga melanogaster) , kuntul sedang (Egretta intermedia), dan kuntul kerbau (Bubulcus ibis).

Sejauh mata memandang banyak burung-burung yang mendiami pohon-pohon, seolah itu adalah pohon burung. Karena banyak terlihat burung yang menghinggapi pohon.

Selain itu untuk menyusuri Pulau Rambut, pengunjung disarankan menggunakan topi karena siapa tahu, dalam perjalanan, kepala Anda terkena kotoran burung. Jangan heran jika di sepanjang perjalanan, Anda berpapasan denganbiawak ataupun melihat ular sedang asyik tidur di dahan pohon. Biawak itu bisa melintas di depan kita.

Inilah yang membuat banyak pengunjung mendapatkan pengalaman luar biasa sebab ini bukan kebun binatang. Di Pulau Rambut, kita bisa melihat langsung ular piton sepanjang 10 meter dan berat 50 kilogram sedang bercengkerama di batang pohon.

Untuk memudahkan pengunjung melihat burung-burung dari kejauhan, BTNLKpS membangun menara setinggi 15 meter. Di sini pengunjung dapat melihat burung-burung yang mendiami pohon. Dari kejauhan bahkan seolah pohon-pohon itu "pohon burung" karena sejauh mata memandang, yang terlihat memang selalu burung.

Tidak ada komentar: