Bom Meledak Lagi, DPR Minta Polisi Perkuat Intelijen

Bom kembali meledak. Kali ini mengguncang Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Dewan Perwakilan Rakyat pun meminta polisi memperkuat fungsi intelijennya.

"Kita minta program preemtif dan preventif, termasuk dalam hal ini fungsi intelijen Polri untuk keamanan ditingkatkan," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edy.

Tjatur menilai polisi memang sudah berusaha maksimal dalam menghadapi terorisme. Namun, usaha itu masih dalam hal penindakan, bukan pencegahan sebelum peristiwa teror terjadi.

"Harus mencari akar masalah di bidang terorisme ini. Jadi tidak hanya sebagai pemadam kebakaran tapi cari akar masalahnya," kata politikus PAN ini.

Pendapat senada diungkapkan kolega Tjatur di Komisi III DPR, Didi Irawadi Syamsudin. Menurut Didi intelijen Polri perlu bekerja lebih maksimal.

"Intel harus bekerja lebih intensif, lebih keras lagi. Perseoalan ini PR bagi Kapolri. Persoalan ini mengancam keutuhan negara kalau tak bisa secepatnya diatasai. Bila perlu kerjasama dengan TNI," kata Didi.

Didi juga mengimbau agar masyarakat turut membantu aparat untuk mengungkap jaringan teroris. Misalnya saja dengan memberikan informasi kepada polisi.

"Tanpa bantuan masyarakat akan berat juga aparat, berat tugas Pak Timur Pradopo," ujar politikus Partai Demokrat ini.

Sabtu (18/06) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, sebuah bom rakitan meledak di SM swalayan yang terletak di Jl Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Ledakan ini mengakibatkan si pemilik swalayan, Hindra Sumarjono, mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Tidak ada komentar: