Menyimak Tentang Hari Valentine

14 Februari merupakan Hari Valentine, disambut meriah oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orangtua. Bahkan, di sejumlah pusat perbelanjaan dipenuhi dengan nuansa merah muda (pink) dengan ornamen berbentuk hati.

Biasanya, setiap muda-mudi sibuk mempersiapkan kado spesial untuk orang tersayang dari jauh-jauh hari. Cokelat, boneka, dan bunga mawar menjadi atribut Valentine yang ramai dicari masyarakat.

Namun, tidak semua kawula muda merasa antusias menyambut hari kasih sayang tersebut. Salah satunya, Lina, mahasiswi jurusan Administrasi Negara Universitas Indonesia (UI). Dia mengaku, belum mempersiapkan hadiah khusus untuk sang pacar.

"Belum sempat beli apa-apa. Tapi karena pacarku enggak suka cokelat, kalau memang ada waktu aku belikan barang-barang yang berbau The Beatless, band favoritnya," ujar Lina. Lina menyebutkan, tahun ini agak malas merayakan Valentine. "Sudah tua juga, jadi malas mesti merayakan Valentine dengan memberikan cokelat dan sebagainya. Itu kan ciri khas ABG sekali," katanya sambil tertawa.

Daripada memberikan cokalat dan hadiah lainnya, Lina lebih memilih menghabiskan waktu dengan makan bersama. "Lebih baik menghabiskan quality time bersama dia dengan makan berdua daripada sekadar memberikan cokelat. Lagipula belajar dari pacarku, setiap hari itu hari kasih sayang, jadi tidak perlu menunggu Valentine untuk menunjukkannya," tutur Lina.

Hal senada diungkapkan mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Cahyo. Menurut mahasiswa angkatan 2008 ini, tidak ada perayaan atau kado istimewa yang diberikannya bagi sang pacar. "Biasanya hanya jalan-jalan, makan, dan saya berikan bunga. Tapi bukan hal yang spesial karena selain hari Valentine, saya suka memberikan dia bunga, terutama ketika ingin memberikan kejutan," kata Cahyo.

Tidak berbeda, Tissa, mahasiswi jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) juga mengaku tidak menyiapkan acara atau kado khusus bagi sang pacar. Bersama sang kekasih, Tissa sepakat tidak akan merayakan Valentine. "Kami sepakat enggak mau merayakan Valentine. Jadi, besok memang aku tidak akan memberikan kado atau perayaan apa pun," ujar Tissa.

Tissa mengungkapkan, ketika SMP hingga SMA, dia masih menganggap Valentine sebagai hari istimewa. Namun, kini dia menganggap hal tersebut sebagai hari yang sama dengan hari lainnya. "Dulu waktu SMP dan SMA, aku masih menganggap Valentine sebagai hari kasih sayang, tapi sekarang, Valentine sama saja dengan hari lainnya karena kasih sayang bisa ditunjukkan tiap hari," katanya menerangkan. 

Kesimpulan dari Artikel diatas, saya bisa menyimpulkan tentang hari valentine ini menurut pendapat saya pribadi, hari valentine memang selalu harus dirayakan. mengapa ?? karena menurut pendapat saya, hari kasih sayang merupakan sebuah simbol kasih sayang kita untuk lebih menyayangi kekasih atau pacar tercinta. memang sih, setiap hari mungkin emang kita selalu melewati hari - hari dengan kasih sayang yang memang tiada bedanya dengan kasih sayang kita pada waktu hari valentine. tapi dengan adanya hari valentine, setidaknya kita akan lebih menghargai kasih sayang itu sendiri, jika kita emang bener - bener sayang sama kekasih kita. mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf atas kesalahan atau mungkin kurang lengkapnya artikel ini. akhir kata, wassalam ..   ^_^

Tidak ada komentar: