Pembakaran kompleks Pondok Pesantren Islam Syiah di Kabupaten Sampang, Madura, diduga dipicu konflik keluarga. Hal tersebut disampaikan mantan Ketua LBH Surabaya Dedy Priambudi. Dedy yang memang dekat dengan kelompok Syiah ini menyebut, konflik internal itu ditunggangi pihak tertentu hingga berhembuslah isu-isu Sara dan konflik jadi melebar.
"Konflik itu bermula dari internal keluarga antara Ustadz Tajul Huluk dan Ustadz Rois. Namun konflik itu disulut hingga meluas menjadi isu perseteruan Sunni-Syiah. Sayangnya Dedi enggan menyebut lebih detail terkait konflik internal keluarga tersebut. "Konflik internal keluarga itu sangat privat," tambahnya. Dan sejauh ini, pihak DPP Ahlul Bait Syiah Imamiyah sudah standbay mulai dari Jakarta, Surabaya, dan Sampang menyiapkan tim pembela. Hasilnya, kata Dedy, belum bisa dipublikasikan karena memang masih ada pembahasan. Salah satunya adalah melakukan mediasi dengan keluarga yang berkonflik.
"Tentunya kami sangat menyayangkan konflik internal keluarga menjadi isu perseteruan Sunni-Syiah," katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kompleks Pesantren Islam Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, dibakar massa. Diduga pembakaran dilakukan karena warga tidak terima dengan keberadaan kelompok Syiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar