Sebuah krim yang terbuat dari enzim kanguru bisa digunakan untuk mencegah kanker kulit. Meski harus mengorbankan kanguru untuk mendapatkan enzimnya, namun penemuan ini bisa jadi obat ampuh bagi penderita kanker kulit.
Peneliti dari Australia berhasil menganalisis enzim kanguru untuk pengobatan kanker kulit. Studi dipimpin oleh Dr Linda Feketeova dan Dr Uta Wille dari the University of Melbourne, berkolaborasi dengan para peneilti dari University of Innsbruck, Austria. Krim impian para penderita kanker kulit itu mengandung enzim perbaikan DNA yang bisa meregenerasi sel-sel kulit yang rusak akibat paparan sinar matahari berlebih.
Dalam percobaannya, peneliti menstimulasi kulit kangguru dengan memberikan paparan sinar ultraviolet berlebih dalam laboratorium.
Penyakit kanker kulit atau melanoma adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali serta dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Radiasi sinar Ultraviolet (UV) diketahui merupakan salah satu penyebab dari kanker kulit. Sinar matahari memang baik untuk kesehatan, tapi tidak semua sinarnya baik. Para peneliti menyarankan untuk menghindari sinar matahari antara pukul 9 pagi hingga 3 sore untuk menghindari risiko kanker kulit.
Gejala awal kanker kulit mudah dikenali serta bisa disembuhkan jika menemukannya di tahap awal. Umumnya ada sejenis kulit kasar mirip luka yang terasa gatal di kulit. Biasanya muncul di balik telapak tangan, wajah, telinga, leher, bibir atau lengan bawah.
Ciri atau gejala kanker kulit ini biasanya ditunjukan dengan adanya bintik dan benjolan di kulit. Kulit juga lebih gampang berdarah yang diikuti rasa gatal dan nyeri. "Rencana kami adalah mempelajari proses perbaikan oleh enzim itu untuk bisa digunakan secara aman dan efektif dalam pencegahan kanker kulit pada manusia," ujar Dr Willie seperti dikutip dari Dailymail.
Studi ini dipublikasikan dalam edisi Chemical Communications ini diharapkan bisa jadi alternatif obat baru yang bisa menyembuhkan kanker kulit, meski terpaksa mengorbankan hewan kanguru untuk mendapatkan enzim itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar