Botol yang di dalamnya berisi sosok yang dikabarkan sebagai tuyul ini akhirnya dilarung. Tuyul temuan Gatot warga Desa Laban Kulon, Kecamatan Menganti ini dilarung di Sungai Gunungsari Surabaya.
Sebelum dilempar dan dilarung, botol tersebut diberi pemberat berupa batu. Gatot sengaja mengikat botol itu dengan batu seberat 2 kg agar barang ghaib itu segera tenggelam dan sampai di dasar Sungai Gunungsari.
"Supaya sampai di kedalaman maksimal dan tidak ditemukan orang lain," kata Gatot Suwono (55), warga Desa Laban Kulon nomor 568 RT 13 RW 1 usai melarung, Kamis (18/8/2011).
Gatot menambahkan, jika sudah sampai di dasar sungai, botol itu akan semakin deras mengikuti arus sungai. Hal ini semakin memungkinkan isi botol yang berisi benda yang dikabarkan sebagai tuyul akan mati dan musnah saat terkena air.
Saat melarung botol, Gatot hanya ditemani satu kerabatnya. Ia urung ditemani petugas kepolisian karena takut akan memancing perhatian orang-orang sekitar Sungai Gunungsari. Ia pun nekat membuang botol berisi barang ghaib tersebut tepat di bawah Jembatan Rolak Gunungsari tanpa sepengetahuan orang lain.
"Setelah kami ikat dengan tali dan batu, langsung kami lempar ke dasar sungai. Supaya cepat terlarung dan masyarakat nggak ada yang tahu," terang pria yang dua kali berhasil menangkap tuyul.
Pertama kali ia menangkap tuyul sekitar 4 tahun yang lalu, ia pun langsung melarungkan tuyul itu bersama kendi (wadah dari tanah liat) berisi air. Ia percaya, air dapat memusnahkan sosok yang dikabarkan tuyul tersebut.
Kini saat Gatot menangkap tuyul yang kedua kalinya, ia pun segera inisiatif melarung sosok ghaib tersebut ke Sungai Gunungsari usai diproses di Polsek Menganti.
Sebelum dilempar dan dilarung, botol tersebut diberi pemberat berupa batu. Gatot sengaja mengikat botol itu dengan batu seberat 2 kg agar barang ghaib itu segera tenggelam dan sampai di dasar Sungai Gunungsari.
"Supaya sampai di kedalaman maksimal dan tidak ditemukan orang lain," kata Gatot Suwono (55), warga Desa Laban Kulon nomor 568 RT 13 RW 1 usai melarung, Kamis (18/8/2011).
Gatot menambahkan, jika sudah sampai di dasar sungai, botol itu akan semakin deras mengikuti arus sungai. Hal ini semakin memungkinkan isi botol yang berisi benda yang dikabarkan sebagai tuyul akan mati dan musnah saat terkena air.
Saat melarung botol, Gatot hanya ditemani satu kerabatnya. Ia urung ditemani petugas kepolisian karena takut akan memancing perhatian orang-orang sekitar Sungai Gunungsari. Ia pun nekat membuang botol berisi barang ghaib tersebut tepat di bawah Jembatan Rolak Gunungsari tanpa sepengetahuan orang lain.
"Setelah kami ikat dengan tali dan batu, langsung kami lempar ke dasar sungai. Supaya cepat terlarung dan masyarakat nggak ada yang tahu," terang pria yang dua kali berhasil menangkap tuyul.
Pertama kali ia menangkap tuyul sekitar 4 tahun yang lalu, ia pun langsung melarungkan tuyul itu bersama kendi (wadah dari tanah liat) berisi air. Ia percaya, air dapat memusnahkan sosok yang dikabarkan tuyul tersebut.
Kini saat Gatot menangkap tuyul yang kedua kalinya, ia pun segera inisiatif melarung sosok ghaib tersebut ke Sungai Gunungsari usai diproses di Polsek Menganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar