Tentang Mitos Perceraian

Perceraian seringkali menjadi langkah terakhir yang tak bisa dihindari. Sebelum akhirnya keputusan bercerai mencapai final, simak lima mitos mengenai pernikahan yang harus Anda ketahui, seperti yang dikutip dari sheknows.

Perceraian adalah jalan keluar yang paling mudah
Ingatlah, perceraian bukanlah jalan keluar yang mudah. Kenyataanya, dibutuhkan keberanian besar untuk meninggalkan pernikahan yang sedang dalam kondisi buruk daripada bertahan di dalamnya. Jika Anda tidak merasa bahagia dengan pernikahan dan memutuskan untuk bercerai, ketahuilah bahwa perceraian bukanlah keputusan yang mudah.

Cerai selalu memiliki imej buruk
Budaya timur membuat perceraian dianggap sebagai sesuatu hal yang buruk. Namun kegagalan pernikahan bukanlah aib, jika ternyata hal tersebut bisa membuat Anda dan pasangan jauh lebih bahagia. Berdasarkan penelitian, belakang ini masyarakat dan lingkungan sosial sudah bisa menerima perceraian. Perceraian bukanlah penyakit, ini hanya keadaan bahwa Anda tidak lagi menikah, karena pernikahan tidak membuat Anda bahagia.

Salah satu pihak merupakan penyebab perceraian
Anggapan bahwa perceraian selalu disebabkan oleh salah satu pihak tidak sepenuhnya benar. Misalnya saja, keinginan yang tak lagi sejalan akibat Anda dan dan pasangan menikah di usia terlalu muda. Ada begitu banyak alasan perceraian dan biasanya hal ini diputuskan oleh kedua belah pihak.

Setelah bercerai, semua masalah akan selesai
Anda salah jika menganggap bahwa masalah telah selesai ketika Anda memutuskan untuk bercerai. Hanya karena sudah tidak lagi menikah, pertengkaran masih bisa terjadi, terutama bagi pasangan yang telah memiliki anak. Hanya saja jenis pertengkarannya berbeda. Yang perlu digaris bawahi, saat sudah tidak menikah, Anda tidak lagi terikat dengan pertengkaran tersebut.

Anak-anak akan baik setelah bercerai
Bagaimana pun anak-anak korban perceraian tidak akan baik-baik saja. Tak semua anak bisa mengerti mengapa ayah dan ibunya tidak cocok dan harus berpisah. Pastikan Anda dan pasangan bisa meminimalisir trauma atau efek buruk jangka panjang bagi anak akibat proses perpisahan orang tuanya. Simak tips yang bisa membantu anak menghadapi perceraian, di sini.

Tidak ada komentar: