Telusuri Lava Flow Gunung Batur


Gunung Batur yang terletak di daerah Kintamani, Bangli, Bali, telah beberapa kali meletus. Letusan terakhirnya yang paling besar terjadi pada tahun 1926, membuat aliran lahar panas di sekitar kintamani hingga menimbun desa Batur. Kini jejak peninggalannya menjadi ciri khas perjalanan menuju Kintamani.

Sabtu pagi itu, ada kenikmatan tersendiri menyusuri sejarah kedahsyatan letusan Gunung Batur. Gunung yang masih aktif itu, dalam 2 kali letusannya telah membuat kaldera terbesar dan terindah di dunia. Sedangkan aliran lavanya hingga kini masih bisa terlihat di sepanjang jalan Kintamani. Meski tampak kering dan gersang dengan bebatuan lava hitam di kiri kanan jalan, lahan-lahan perkebunan sawi, bawang, tomat, cabai dan berpetak-petak sawah memberikan warna kesegaran di gelapnya bebatuan. Letusan itu telah membuat tanah ini subur dan makmur.

Udara dingin menyelimuti Kintamani, air danau tenang sebagai background, semakin mempercantik pemandangan aliran lava itu. Indahnya ciptaan Tuhan ini memberikan inspirasi beberapa fotografer dan penikmat pemandangan alam lainnya untuk sekedar membidik dalam kamera ataupun mengagumi keindahannya di sepanjang perjalanan.

Sepasang insan manusia berpakaian layaknya ke pesta, berpose di antara bebatuan itu. Tampak seorang fotografer mengarahkan mereka berdua. Keunikan aliran lava itu telah menjadi daya tarik bagi mereka. “Tempat ini udah biasa buat pre-wed. Kemaren sempet ada yang shooting di sini” ujar Rizky pelancong asal Jawa yang memandu Tim Bali. Mountain biking di antara aliran lava ini pun bisa menjadi pilihan dalam menikmati keindahannya. Sadangkan untuk yang mau merasakan trekking ke Gunung Baturnya pun bisa menghubungi beberapa operator di sana. Trekking bisa bermacam-macam dari yang cuma 4 jam hingga 12 jam.

Luar biasa sekali, fenomena alam seperti ini bisa menjadi sesuatu yang menarik orang untuk datang berkunjung, meski hanya terletak di sepanjang jalan menuju Kintamani

Tidak ada komentar: