Sebuah hubungan tidak akan berhasil apabila salah satu pasangannya suka berbohong. Anda merasa suami suka berbohong? Jika ragu, kenali tanda-tandanya berikut ini.
Sebelum mengetahui tanda-tandanya, Anda perlu memahami dulu kenapa seseorang melakukan kebohongan. "Seringkali seseorang berbohong saat mereka merasa tidak aman untuk mengatakan yang sebenarnya," ujar pakar percintaan Dr. Jackie Black seperti dikutip The Nest.
Dalam hubungan, khususnya pernikahan, pasangan akan berbohong jika mereka takut mendapat ketidaksetujuan. Orang ini merasa takut mendiskusikan dengan pasangannya dan khawatir mendapat respon negatif.
"Biasanya orang akan menjadi lebih nyaman untuk berbohong," tutur Dr. Black.
Pria yang suka berbohong, menurut Dr. Black biasanya akan menahan diri untuk memulai pembicaraan. Saat ditanya, mereka juga akan menghindari jawaban langsung atau langsung mengatakan, "Aku tidak tahu banyak". Kalaupun terlibat dalam pembicaraan, pria ini akan cepat-cepat mengakhirinya dengan berbohong.
Selain hal di atas, berikut ini tanda-tanda lainnya:
1. Penelitian membuktikan berbohong bisa menyebabkan jaringan di hidung membesar. Jadi saat berbohong seseorang akan memegang hidungnya tanpa sadar.
2. Saat berbohong, seseorang akan menghindar menatap mata langsung orang yang dibohonginya. Orang yang suka bohong pun biasanya akan suka mengucek-ngucek matanya.
3. Orang yang suka berbohong juga suka menyentuh telinga.
4. Menurut penelitian berbohong bisa menyebabkan rasa sedikit gatal di leher. Orang yang berbohong pun akan menggaruk lehernya.
Bagaimana cara menghentikan kebiasaan berbohong ini? Menurut Dr. Black berikut ini yang bisa dilakukan agar masalah kebohongan ini bisa diatasi:
1. Tetaplah bersikap baik dan tunjukkan maksud baik Anda pada suami
2. Hargai perasaan pasangan seperti Anda menghargai diri sendiri
3. Ciptakan lingkungan yang meminimalisir pertengkaran antara Anda dan pasangan.
4. Kenali penyebab pasangan berbohong. Jika dia berbohong karena takut pada Anda, tunjukkan sikap yang lebih kooperatif pada pasangan.
5. Jika pasangan terus berbohong, mulailah berpikir untuk minta bantuan pihak yang ahli, seperti psikolog.
Sebelum mengetahui tanda-tandanya, Anda perlu memahami dulu kenapa seseorang melakukan kebohongan. "Seringkali seseorang berbohong saat mereka merasa tidak aman untuk mengatakan yang sebenarnya," ujar pakar percintaan Dr. Jackie Black seperti dikutip The Nest.
Dalam hubungan, khususnya pernikahan, pasangan akan berbohong jika mereka takut mendapat ketidaksetujuan. Orang ini merasa takut mendiskusikan dengan pasangannya dan khawatir mendapat respon negatif.
"Biasanya orang akan menjadi lebih nyaman untuk berbohong," tutur Dr. Black.
Pria yang suka berbohong, menurut Dr. Black biasanya akan menahan diri untuk memulai pembicaraan. Saat ditanya, mereka juga akan menghindari jawaban langsung atau langsung mengatakan, "Aku tidak tahu banyak". Kalaupun terlibat dalam pembicaraan, pria ini akan cepat-cepat mengakhirinya dengan berbohong.
Selain hal di atas, berikut ini tanda-tanda lainnya:
1. Penelitian membuktikan berbohong bisa menyebabkan jaringan di hidung membesar. Jadi saat berbohong seseorang akan memegang hidungnya tanpa sadar.
2. Saat berbohong, seseorang akan menghindar menatap mata langsung orang yang dibohonginya. Orang yang suka bohong pun biasanya akan suka mengucek-ngucek matanya.
3. Orang yang suka berbohong juga suka menyentuh telinga.
4. Menurut penelitian berbohong bisa menyebabkan rasa sedikit gatal di leher. Orang yang berbohong pun akan menggaruk lehernya.
Bagaimana cara menghentikan kebiasaan berbohong ini? Menurut Dr. Black berikut ini yang bisa dilakukan agar masalah kebohongan ini bisa diatasi:
1. Tetaplah bersikap baik dan tunjukkan maksud baik Anda pada suami
2. Hargai perasaan pasangan seperti Anda menghargai diri sendiri
3. Ciptakan lingkungan yang meminimalisir pertengkaran antara Anda dan pasangan.
4. Kenali penyebab pasangan berbohong. Jika dia berbohong karena takut pada Anda, tunjukkan sikap yang lebih kooperatif pada pasangan.
5. Jika pasangan terus berbohong, mulailah berpikir untuk minta bantuan pihak yang ahli, seperti psikolog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar