Cuplikan video tersebut disebarkan melalui email di kantor mereka yang berada di Bandara Internasional Gatwick. Video itu diperkirakan direkam oleh pasukan khusus Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Afghanistan. Demikian diberitakan Daily Mail, Senin (6/6/2011).
David Armstrong diketahui menyebarkan video kontroversial tersebut ke seluruh tim IT dari Virgin Atlantic yang berada di Bandara Gatwick. Pihak manajemen pun menganggap Armstrong dan tiga orang lain telah melanggar aturan publikasi yang mengganggu masyarakat.
Meski sudah dipecat pada April lalu, keempat orang ini melayangkan tuntutan kepada pihak perusahaan. Menurut mereka, sudah menjadi kebiasaan pada staf senior Virgin menyebarkan video porno lewat email.
Namun pihak Virgin menilai apa yang mereka sebarkan sebagai sebuah pelanggaran berat atas kebijakan kantor mereka. Video ini nantinya akan diputar pada saat persidangan dari keempat orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar