Hampir sebagian besar orang senang ngemil makanan ringan. Tapi studi terbaru menemukan bahwa hampir 25 persen kalori yang dikonsumsi seseorang berasal dari makanan cemilan.
Penelitian baru menunjukkan bahwa mengemil menyumbang kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis makanan lainnya. Hal ini karena waktu mengemil yang dimiliki seseorang telah meningkat yang berefek pada peningkatan jumlah kalori dari mengemil.
"Mengemil mungkin bisa menjadi salah satu sumber nutrisi, tapi ketika makanan yang menjadi sumber kalori itu berlebih justru bisa berkontribusi terhadap obesitas," ujar Richard D Mattes, seorang profesor nutrisi di Purdue University, seperti dikutip dari LiveScience, Senin.
Umumnya masyarakat mengonsumsi makanan besar sebanyak 3 kali dalam satu hari. Tapi seiring dengan bertambahnya asupan kalori dari makanan cemilan, maka hal ini setara dengan makan keempat dalam satu hari.
Mattes menuturkan antara tahun 1977 sampai 2006 konsumsi harian rata-rata kalori dari makanan cemilan telah meningkat jadi 360-580 kalori. Asupan kalori ini berasal dari minuman manis dan berbagai makanan asin.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition diketahui bahwa konsumsi minuman manis yang kaya akan kalori tinggi setiap harinya meningkat dari 41 persen pada tahun 1965 menjadi 67 persen pada tahun 2004.
"Hal ini karena minuman tersebut telah dipasarkan secara besar-besaran, sehingga seseorang bisa mengonsumsi dimana saja seperti di sekolah, kampus bahkan saat mengemudi," ujar Mattes.
Mattes menuturkan tidak semua cemilan berbahaya, tapi mengemil akan menjadi masalah jika dilakukan tanpa rencana atau ceroboh. Terlebih pemasaran industri makanan telah memicu seseorang untuk makan lebih banyak dan tanpa disertai dengan rasa lapar.
Dr Barry Popkin seorang nutrisi dari University of North Carolina menuturkan cemilan yang asin dan minuman manis mengandung kalori yang terlalu banyak tanpa mengandung nutrisi yang setimpal, kondisi ini bisa memicu terjadinya obesitas yang meningkatkan risiko diabetes, jantung dan penyakit lainnya.
"Kita perlu mengurangi jumlah makanan ringan semampu yang kita bisa. Jika tidak bisa, pilihlah cemilan yang lebih sehat seperti teh atau kopi tanpa gula, buah, sayuran atau yogurt," ujar Dr Popkin.
Penelitian baru menunjukkan bahwa mengemil menyumbang kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis makanan lainnya. Hal ini karena waktu mengemil yang dimiliki seseorang telah meningkat yang berefek pada peningkatan jumlah kalori dari mengemil.
"Mengemil mungkin bisa menjadi salah satu sumber nutrisi, tapi ketika makanan yang menjadi sumber kalori itu berlebih justru bisa berkontribusi terhadap obesitas," ujar Richard D Mattes, seorang profesor nutrisi di Purdue University, seperti dikutip dari LiveScience, Senin.
Umumnya masyarakat mengonsumsi makanan besar sebanyak 3 kali dalam satu hari. Tapi seiring dengan bertambahnya asupan kalori dari makanan cemilan, maka hal ini setara dengan makan keempat dalam satu hari.
Mattes menuturkan antara tahun 1977 sampai 2006 konsumsi harian rata-rata kalori dari makanan cemilan telah meningkat jadi 360-580 kalori. Asupan kalori ini berasal dari minuman manis dan berbagai makanan asin.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition diketahui bahwa konsumsi minuman manis yang kaya akan kalori tinggi setiap harinya meningkat dari 41 persen pada tahun 1965 menjadi 67 persen pada tahun 2004.
"Hal ini karena minuman tersebut telah dipasarkan secara besar-besaran, sehingga seseorang bisa mengonsumsi dimana saja seperti di sekolah, kampus bahkan saat mengemudi," ujar Mattes.
Mattes menuturkan tidak semua cemilan berbahaya, tapi mengemil akan menjadi masalah jika dilakukan tanpa rencana atau ceroboh. Terlebih pemasaran industri makanan telah memicu seseorang untuk makan lebih banyak dan tanpa disertai dengan rasa lapar.
Dr Barry Popkin seorang nutrisi dari University of North Carolina menuturkan cemilan yang asin dan minuman manis mengandung kalori yang terlalu banyak tanpa mengandung nutrisi yang setimpal, kondisi ini bisa memicu terjadinya obesitas yang meningkatkan risiko diabetes, jantung dan penyakit lainnya.
"Kita perlu mengurangi jumlah makanan ringan semampu yang kita bisa. Jika tidak bisa, pilihlah cemilan yang lebih sehat seperti teh atau kopi tanpa gula, buah, sayuran atau yogurt," ujar Dr Popkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar