Risikonya Serangan Jantung Jika Berhenti Merokok Pakai Obat - Obatan

Jika memiliki masalah dengan jantung, usahakan untuk berhenti merokok tanpa bantuan obat-obatan. Uji klinis menunjukkan, jenis obat tertentu yang bisa menghentikan kebiasaan merokok ternyata dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Obat tersebut adalah Chantix (varenicline) yang diproduksi perusahaan farmasi terkemuka yakni Pfizer. Badan pengawas makanan dan obat Amerika Serikat atau FDA (Food and Drug Administration) menyimpulkan hal itu setelah mempelajari hasil uji klinis yang dilakukan kelompok independen.

Uji coba terhadap 700 perokok yang memiliki riwayat sakit jantung menunjukkan, Chantix cukup efektif menghentikan kebiasaan merokok dalam waktu 1 tahun. Namun dibandingkan kelompok yang hanya minum plasebo, perokok yang minum Chantix mengalami sedikit peningkatan risiko serangan jantung.

Atas temuan itu, FDA mewajibkan Pfizer untuk mencantumkan peringatan bagi pasien yang memiliki masalah dengan jantung. Artinya obat ini tetap aman pada orang yang sehat, namun harus mendapat perhatian khusus atau sebaiknya dihindari sama sekali pada perokok yang sakit jantung.

"Manfaat Chantix harus dibandingkan betul-betul dengna kemungkinan risikonya, khususnya opada perokok yang sakit jantung," tulis FDA dalam sebuah laporannya seperti dikutip dari Healthday, Jumat (17/6/2011).

Chantix yang memiliki nama generik varenicline diluncurkan pertama kali tahun 2006 dan diketahui sangat efektif menghambat efek nikotin di otak. Obat ini memanipulasi otak untuk merasa tidak nyaman jika ada nikotin yang masuk ke dalam tubuh.

Namun sejak pertama kali diluncurkan, penjualan obat ini memang mengalami hambatan karena memiliki efek samping yang kurang menyenangkan. Efek samping yang sudah diketahui antara lain memicu mimpi buruk di malam hari serta perasaan ingin bunuh diri, khususnya yang punya masalah depresi.

Sementara itu pada tahun 2010, otoritas kesehatan di Kanada kembali menemukan efek samping penggunaan Chantix. Pada beberapa perokok, Chantix bisa memicu rasa kantuk, mendadak pingsan atau hilang kesadaran, kejang atau kesulitan untuk menjaga konsentrasi.

Bagaimanapun, risiko serangan jantung akibat pemakaian obat ini tidak boleh jadi alasan untuk tidak berhenti merokok karena rokok itu sendiri juga memicu serangan jantung dan bahkan impotensi. Lagipula, efek samping ini hanya dialami perkokok yang memang punya sakit jantung.

Tidak ada komentar: