Plus-Minus si Perfeksionis!

perfeksionis akan berusaha mencapai standar kesempurnaan (perfect) tinggi sehingga memicu para orangtua untuk memberikan perhatian ekstra. Yuk, cari tahu plus-minus si perfeksionis?
Berikut saran dari Bernadeta Kusdiantari Psi dari Associate Consultant untuk Anda yang memiliki anak perfeksionis.

Plus:

- Hati-hati dalam bertindak atau mengambil keputusan. Dia akan melihat fakta serta logika terlebih dulu, bukan mengutamakan emosi. Dia berusaha menggali informasi guna mendukung tindakan yang dilakukannya. Misal, saat akan membeli mainan, dia mencari informasi dari beberapa sumber yang mendukung pilihan mainannya.

- Menjunjung standar tinggi dan berupaya memenuhinya. Misalnya, dia berusaha menyelesaikan gambar menyerupai standar yang ada dalam pemikirannya, meskipun memerlukan waktu lebih lama.

- Perilakunya cenderung tertata, memerhatikan jadwal, sistematis, atau terkontrol. Contoh anak bisa memrotes guru ketika jadwal makan meleset dari biasanya. Atau dia sangat rapi dalam meletakkan kembali mainannya sesuai tempat atau urutannya.

- Cenderung teliti, akurat, dan kritis. Dia berusaha menganalisis persoalan yang dihadapi. Dia cenderung lebih banyak mengajukan pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” guna mendapatkan kejelasan logika sebab-akibat.
 
Minus:

- Lambat dalam mengambil keputusan atau pekerjaan dalam waktu cepat. Terlalu berhati-hati. Dia cenderung mempertanyakan dan mempertimbangkan banyak hal. Misalnya, “Warna baju ini cocok nggak ya kalau dipadankan dengan sepatu ini? Nanti, kalau…”

- Kaku dan kurang fleksibel. Sehingga terkadang menolak melakukan sesuatu yang berbeda dari kebiasaannya.

- Over expectation, harapan dan standar yang sangat tinggi, sehingga dia menolak tugas yang dianggapnya sulit karena takut hasilnya mengecewakan.

- Sensitif, mudah kecewa saat menghadapi kritik. Sebab, dia ingin mencapai pekerjaan yang bagus. Sehingga, ketika mendapat kritik bahwa hasilnya kurang sesuai, dia menjadi kecewa atau over reacting dengan menjadi marah.

Tidak ada komentar: