Peneliti Bahas Konservasi Kelelawar

Tahukah kamu jika kelelawar ternyata bermanfaat dalam menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan kita? Hewan yang identik sebagai lambang seorang super hero ini berperan penting dalam kelestarian beberapa jenis tanaman, seperti pisang dan durian.
Image: corbis.com

Sayangnya, populasi kelelawar di Indonesia semakin berkurang secara signifikan. Sebab, habitat asal mereka, yaitu gua-gua di kawasan karst, semakin hilang untuk dijadikan keperluan industri serta perburuan yang dilakukan oleh manusia.

Melihat hal tersebut, Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan peneliti di seluruh dunia yang tergabung dalam South East Asian Bat Conservation Research Unit (SEABCRU) menyelenggarakan Internasional South-East Asian Bat Conference 2011.

Konferensi kelelawar yang berlangsung di Bogor, 6-9 Juni ini, menghadirkan 85 peneliti dari 20 negara di kawasan Asia dan Amerika. Dalam konferensi bertaraf internasional itu, para peneliti membahas berbagai aspek kelelawar mulai dari taksonomi hingga solusi untuk menangani habitat kelelawar yang semakin sempit.

Tiap peneliti diberikan waktu sekira 15 menit untuk menyampaikan presentasi mengenai berbagai aspek kelelawar di hadapan peserta lainnya. "Populasi kelelawar semakin sedikit sebab habitatnya juga semakin sempit. Maka, perburuan kelelawar hendaknya dihentikan dan perbanyak habitat bagi kelelawar," ujar Kepala LIPI, Lukman Hakim kepada wartawan, Senin (6/6/2011).

Lukman mengatakan, salah satu pelestarian habitat kelelawar adalah pembangunan kebun raya di berbagai daerah. "Kebun raya sering dijadikan sebagai tempat rekreasi padahal fungsi utamanya adalah sebagai ekosistem alami kelelawar," katanya.

Lebih lanjut Lukman mengemukakan, jumlah ideal kebun raya di Indonesia 54 buah. "Minimal 54 kebun raya. Jika lebih dari jumlah itu, maka akan lebih baik lagi," ujarnya.

Tidak ada komentar: