Nawawi Chandra: Ketika Nasionalisme Bermuara pada Logika, Etika, dan Estetika



detik_PAK_NAW_Bluelight_cavejpg-

KALIMANTAN TIMUR - Dua jam berbincang dengan sosok Nawawi Chandra cukup untuk membuat saya mengagumi beliau. Nama beliau adalah nama besar bidang jasa pembangunan di Kalimantan. Kegemarannya untuk menyelami dalamnya lautan, menemukan keindahan bawah air, menginspirasi dirinya untuk membangun Derawan Dive Resort pada tahun 1990.

Pulau yang dulunya merupakan pelabuhan transit bagi banyak pengusaha Tarakan ini sudah jauh berubah. Beliau sendiri yang memulai untuk melakukan pembangunan di pulau ini dengan dukungan seadanya dari pemerintah lokal. Tidak ada yang percaya Pulau Derawan bisa jadi destinasi wisata kala itu, termasuk pemerintah daerahnya sendiri. Buktinya, Pulau Derawan bahkan tidak ada di peta nasional maupun internasional.

Dimulai dengan survey yang dilakukan bersama empat penyelam professional dari Bali, beliau menggali potensi Pulau Derawan. Bersama Pulau Derawan, beliau menemukan Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki, Pulau Maratua, dan 40-an pulau lain disekitar. Derawan akhirnya dipilih karena letaknya yang strategis dan ketersediaan air tanah yang bersih.

Tahun 1992 Derawan Dive Resort berdiri sebagai akomodasi pelancong wisata Pulau Derawan. Ketersediaan air bersih, menara komunikasi telepon, dan bahkan merubah arah rumah-rumah masyarakat beliau sendiri yang upayakan. Sebelum pembangunannya sebagai area wisata, arah bangunan tinggal di Pulau Derawan membelakangi bibir pantai. Pelancong bisa mendapati penduduk yang sedang buang air ketika hendak menikmati matahari terbit. Tapi sekarang sudah tidak lagi.

Ketika akhirnya Pulau Derawan berhasil merebut hati banyak pelancong-pelancong mancanegara, pulau ini bersama pulau destinasi wisata disekitarnya dimasukkan ke dalam peta nasional dan internasional. Tingkat sadar wisata masyarakat Derawan juga meningkat. Banyak yang mulai membangun losmen dan memulai usaha jasa wisata lainnya. Standar hidup masyarakat berubah. Berkat dedikasi dan kecintaan seorang Nawawi Chandra.

Saya percaya bahwa ada 3 hal yang paling penting dalam hidup, yaitu; logika, etika, dan estetika. Sosok Nawawi Chandra telah mengajarkan saya untuk mencapai ketenangan paripurna dalam hidup ketika ketiganya berjalan beriringan. Menyadari potensi tanah air, menghargai kearifan lokal, membangun dan menjaga keindahan yang melahirkan destinasi wisata laut terfavorit di dunia seperti Derawan adalah sebuah mahakarya. Dan saya juga percaya, butuh banyak Nawawi Chandra untuk membesarkan pariwisata Indonesia. Salam Aku Cinta Indonesia!

 

Tidak ada komentar: