Sahabat Gemuk, Anda pun Potensi Gemuk . . tapi jangan jauhi sahabat gemuk anda . . . !!!!

ADA satu penyakit menular yang tergolong baru, yakni obesitas. Penelitian mengatakan, jika Anda punya teman gemuk, Anda akan lebih mudah menjadi gemuk.
(Foto: dailymail)
(Foto: dailymail)
Obesitas menular di mana orang-orang yang memiliki lebih banyak teman atau kerabat yang gemuk akan berisiko lebih besar untuk ia menjadi gemuk. Demikian ditegaskan sebuah penelitian baru yang dihelat Arizona State University's School of Human Evolution and Social Change di Amerika Serikat.

Awalnya, kita beranggapan bahwa berada di samping seorang sahabat yang gemuk membuat kita terlihat lebih langsing di mata orang lain. Namun sepertinya, temuan baru bisa melahirkan anggapan berbeda soal persahabatan antara gemuk-langsing ini.

Para peneliti telah menemukan sejumlah cara di mana orang gemuk bisa memengaruhi berat badan sahabat mereka. Mereka menyatakan, bersahabat dengan orang gemuk membuat orang lain melihat berat badan Anda ideal yang mendorong Anda makan dengan takaran sama dengan mereka.

Alasan yang dikatakan para peneliti juga bisa bersifat langsung, di mana orang gemuk “memaksa” teman-teman mereka untuk makan lebih banyak dan tidak perlu berolahraga agar Anda mencapai ukuran tubuh yang sama.

Dan, berada di dekat teman yang lebih gemuk dapat menempatkan Anda pada risiko berat badan semakin naik, karena bersosialisasi dengan mereka membuat Anda dekat dengan aktivitas makan, menonton televisi, kurang berolahraga ataupun kegiatan energik lainnya.

Penelitian

Para peneliti mewawancarai 101 wanita dari Phoenix Arizona bersama 812 teman dan kerabat terdekat mereka. Dengan melihat Body Mass Index (BMI) para responden, teman-teman, dan kerabat, para peneliti menemukan bahwa semakin gemuk lingkaran sosial seorang wanita, semakin besar kemungkinan ia menjadi gemuk.

“Karena, kita belajar menerima ukuran tubuh dari keluarga dan teman-teman. Dengan persahabatan berlandaskan makanan dan aktivitas fisik, kita sedikit lebih mungkin untuk menjadi obesitas,” tulis para peneliti, seperti dilansir Dailymail, Senin (9/5/2011).

Pilih gemuk daripada…

Penelitian yang diterbitkan dalam makalah berjudul Shared Norm And Their Explanation For The Social Clustering of Obesity ini menegaskan, rata-rata wanita akan sangat malu saat dinilai tubuhnya bertambah gemuk.

Ketika ditanya apakah para responden lebih suka menjadi gemuk atau menyandang berbagai stigma sosial—termasuk kecanduan alkohol dan herpes—seperempat wanita mengatakan mereka lebih suka menderita depresi berat daripada menjadi gemuk, sedangkan lebih dari satu di antara sepuluh wanita (14,5 persen) mengatakan mereka lebih suka matanya buta daripada obesitas.

Tidak ada komentar: