skip to main |
skip to sidebar
Nasional
Arema Indonesia Gandeng Axis
MALANG
- Kendati kompetisi Indonesia Super League (ISL) telah bergulir separuh
musim, namun daya jual Arema FC ternyata masih manjur. Buktinya, pekan
ini Singo Edan menggandeng spondor anyar dari operator selular, Axis.
Kerjasama
dengan Axis sejatinya telah terdengung awal kompetisi silam. Namun
karena beberapa kendala, akhirnya kesepakatan sponsorship baru terikat
jelang putaran pertama ISL kelar. Sayang belum ada pernyataan resmi
berapa nilai kontrak tersebut.
Media Officer Arema FC
Sudarmaji mengakui telah terjadi kesepakatan kerjasama hingga akhir
musim nanti. Sebagai seremoni kerjasaman, bakal digelar acara khusus
jelang pertandingan menjamu Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan,
Minggu (6/2/2011) besok.
Dengan kerjasama tersebut, Axis bakal menghiasi perjalanan tim berlogo
kepala singa, antara lain di dalam stadion serta jersey tim asuhan
Miroslav Janu. Axis merupakan sponsor kesekian yang dirangkul Arema,
karena sebelumnya sudah ada Ijen Nirwana, Honda MPM Malang, serta
brand-brand lokal.
Sejumlah produk lokal yang ikut ambil bagian di tim ini adalah Bakso
Cak Man, Warung Sate, Universitas Merdeka Malang, serta sejumlah brand
lain. “Kita memang tak memandang brand besar atau kecil, yang pasti
niatan membantu Arema kita sambut baik,” kata Sudarmaji.
Arema terakhir kali juga merilis ring backtone (RBT) khusus lagu-lagu
Arema. Lengkapnya sponsor yang menempel di Arema menjadi harapan
tersendiri bagi tim yang berdiri 1987 ini. Pihak manajemen semakin
optimistis Arema bakal bisa mandiri dengan sistem sponsorship.
Diakui Sudarmaji, manajemen tidak patah arng kendati kompetisi sudah
berjalan separuh musim dan kemungkinan deal dengan sponsor bertambah
sulit. “Nyatanya kita bisa. Itu berarti banyak brand yang memang
tertarik bekerjasama dengan Arema,” tambahnya.
Bulan lalu, tim yang menolak bergabung Liga Primer Indonesia (LPI) ini
masih mengalami defisit Rp1,7 miliar. Nominal itu agak melegakan karena
di awal musim, Singo Edan harus start dengan defisit Rp7 miliar lebih.
Manajemen sendiri menargetkan beberapa bulan ke depan klub bakal
surplus.
Terus datangnya sponsor sekaligus membuat Arema menepuk dada dan
mengklaim sebagai tim yang benar-benar mandiri. “Kita sama sekali tidak
disubsidi. Semua operasional klub murni dari pemasukan tiket dan
sponsor. Bolehlah kalau Arema berbangga,” cetusnya.
Namun, diakuinya, tugas Arema ke depan justru lebih berat karena
dituntut lebih baik lagi dalam menggali dana. Sudarmaji berharap tahun
pertama tanpa subsidi (musim lalu masih disubsidi PT Bentoel), bakal
menjadikan Arema mempunyai naluri survive tinggi.
Sementara, dari tim Arema, pelatih Miroslav Janu masih menunggu izin
bertanding dua pemain anyar, Hendra Ridwan dan kiper Syaifudin.
Sebenarnya tak masalah jika keduanya belum dimainkan karena stok pemain
masih mencukupi.
Hanya saja, Miro tak ingin dibingungkan kemungkinan risiko cedera
pemain. “Manajemen sudah mendaftarkan. Tinggal tunggu hasilnya,” kata
Miro singkat. Jika belum bisa memainkan kedua pemain anyar itu, maka
komposisi pemain tak ada perubahan berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar