Para peneliti menyatakan bahwa jika kita memasukkan jumlah informasi yang cukup ke dalam superkomputer, maka perangkat super itu akan mampu meramal masa depan.
Dengan memberi asupan informasi mengenai berita-berita terbaru ke dalam superkomputer, seperti revolusi yang terjadi di Mesir, ternyata mampu membantu manusia untuk memprediksi apa yang bakal terjadi ke depannya.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) tersebut menggunakan jutaan artikel informasi yang dimasukkan ke dalam komputer. Para ilmuwan menemukan bahwa jika Anda memasukkan informasi yang cukup mengenai (contohnya) kerusuhan, maka superkomputer tersebut mampu memberi tahu bahwa ada kerusuhan lainnya di suatu tempat.
Untuk kasus ini, menurut pihak-pihak yang terlibat di proyek tersebut, superkomputer tersebut bisa saja digunakan untuk memprediksi masalah/peristiwa apa yang akan terjadi.
Di studi tersebut, data yang berupa artikel koran dan sejenisnya, dimasukkan ke dalam sebuah superkomputer SGI Altix dengan 1.024 Intel Nehalem Core, yang memproses tenaga dengan total ukuran sebesar 8,2 teraflops.
Mesin superkomputer yang bernama Nautilus tersebut, diambil dari nama kapal yang dipimpin oleh Kapten Nemo, di buku karya Jules Verne.
Saat ini ada beberapa superkomputer yang diciptakan di seluruh dunia. IBM adalah salah satu pihak yang membangun superkomputer. Namun baru Jepang yang mengklaim memiliki superkomputer tercepat di dunia, dengan Tsubame 2.0, yang dapat menghitung 2.400 triliun kali per detik, atau 12 kali lebih cepat dari superkomputer yang sudah ada di Jepang sebelumnya seperti Japan Atomic Energy Agency.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar