Gadis cilik berkaca mata itu 'memancing' semut dengan remah-remah makanan. Kemudian, dengan teliti dia pun memperhatikan dan mencatat waktu yang dibutuhkan semut itu untuk kembali ke sarangnya.
Anggie Arivia Tanu, gadis cilik itu, mengaku hanya ingin tahu apakah semut-semut selalu kembali ke sarang setelah mendapatkan makanan. "Di rumahku banyak semut. Selain ingin tahu apakah semut-semut itu selalu kembali ke sarang setelah dapat makan, aku juga ingin tahu berapa lama mereka butuh waktu untuk sampai ke sarangnya," celoteh Anggie, Sabtu (10/9/2011).
Penelitian Anggi yang bertajuk Semut yang Pintar pun berhasil mengantarkannya menjadi salah satu finalis Junior Science Fair - Kalbe Farma. Menurut Anggi, penelitian sains tidak selalu susah. "Aku mulai dengan hal sederhana aja, meneliti semut di rumah," imbuhnya.
Serupa dengan Anggie, L Khrisna Wardhana juga memulai penelitiannya dengan kesukaannya sehari-hari, telur. "Aku suka makan telur. Terus, aku pingin tahu, apa sih manfaat kulit telur yang biasanya dibuang," kata siswa kelas enam SD Cahaya Nur, Kudus, ini.
Penelusuran Khrisna di internet memberitahunya bahwa cangkang telur mengandung kalsium karbonat yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Berbekal informasi tersebut, Khrisna pun membuat penelitian bertajuk Pemanfaatan Limbah Kulit Telur untuk Mempercepat Pembekuan Darah.
"Aku membuat percobaan, pada dua titik sampel darah, yang satu kutaburi serbuk cangkang telur, yang satu lagi enggak. Terus, aku hitung mana yang pembekuannya lebih cepat. Ternyata yang dikasih serbuk kulit telur," paparnya lancar.
Baik Anggie dan Khrisna mengaku antusias mengikuti Junior Science Fair. Mereka pun mengaku yakin bisa menjadi pemenang. "Awalnya takut waktu didaftarin mama, tapi sekarang lega karena sudah jadi finalis," kata Khrisna sambil tertawa.
Selain Khrisna dan Anggie, ada tujuh finalis lain yang berpartisipasi dalam Junior Science Fair ini, yaitu:
- Claudia Mardiani Safitri dan Dinar Rizqi P dari SDN Jember Lor 03, Jember, dengan penelitiannya Pak Kadir Bisa yaitu pendeteksi kadar air biji-bijian sederhana
- Fauzia Noorchaliza dan Fadhilah Noor Nabiilah dari SD Insan Kamil, Bogor, dengan penelitiannya Perkecambahan Benih dengan Metode Kupas Cangkang Biji - Percobaan pada Biji Buah Apel dan Buah Jambu Biji
- Fira Fatmasiefa dan Bramastro Rahman Prasojo dari SDS Pertiwi, Medan, dengan penelitiannya Wet Alarm For Baby
- Janice Patricia dari SDK 6 Penabur, Jakarta, dengan penelitiannya Magic Water Filter
- Miura Chandra dan Raynor Baruna Reksa Ananta dari SD Kuntum Cemerlang, Bandung, juga unjuk gigi dengan penelitian mereka bertajuk Win on Zero: Permainan Matematika Mencari Selisih
- Patricia Harjo Utomo dari SD Marsudirini, Solo, dengan penelitiannya Antena Dahsyat; dan
- Raihany Hidayati Az Zahra dari SDIT Salsabila, Bekasi, yang membuat penelitian Permainan Maju Mundur Matematika (P3M)
Kesembilan peneliti cilik tersebut akan bersaing memperebutkan hadiah puluhan juta rupiah dalam ajang yang merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Kalbe Farma. Acara yang dikemas dengan konsep edutainment (educational dan entertainment) ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru bagi anak-anak untuk lebih mencintai dunia sains dari sudut pandang yang menyenangkan.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma, Irawati Setiady, menyatakan sebagai perusahaan yang berbasis riset dan inovasi, Kalbe ingin mananamkan kecintaan akan ilmu pengetahuan dan sains kepada anak-anak sekolah dasar.
"Jika kecintaan terhadap sains dan penelitian sudah tertanam sejak dini, maka diharapkan di masa depan anak-anak yang telah akrab dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ini bisa memajukan dan mengangkat derajat bangsa dan negara kita menjadi bangsa yang besar dan sejajar dengan bangsa lain di dunia," kata Irawati.
Pameran yang digelar 10-11 September ini menyuguhkan berbagai atraksi dan pertunjukan. Salah satunya adalah Kalbe City, sebuah kota mini yang memperkenalkan dunia sains yang diterapkan dalam industri farmasi, nutrisi, serta logistik dan distribusi.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai peragaan iptek oleh Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) dan Singapore Science Center misalnya pembuatan pesawat dari kertas, dan sulap sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar