Dianggap membahayakan tanggul, aktivitas penambangan pasir liar sepanjang bantaran Sungai Brantas di Desa Sumberagung Kecamatan Megaluh Jombang kembali diserang warga. Akibatnya, sebuah perahu milik penambang berhasil diamankan dan dibakar warga.
aksi penyerangan terhadap para penambang pasir liar ini dilakukan di sepanjang tanggul sungai Brantas. Beberapa warga juga membawa batu dan ketapel untuk menyerang para penambang.
Malihat warga yang menyerang, para penambang langsung lari menyelamatkan diri dengan cara berenang ke seberang sungai. Beberapa penambang yang lari ke daratan juga langsung dikejar oleh warga yang juka membawa parang dan clurit.
Karena jaraknya jauh, beberapa penambang tersebut berhasil kabur dari kejaran warga yang sudah emosi. "Kalau tertangkap pasti sudah dibunuh warga sini," kata Suyono, warga setempat.
Karena kesal terhadap aktivitas penambangan liar, warga yang berhasil mengamankan satu perahu berukuran besar tersebut akhirnya langsung membakar di tepian sungai. "Biar tidak dipakai lagi, ayo dibakar," teriak salah satu warga.
Dalam peristiwa yang menegangkan ini, tidak ada satupun petugas Kepolisian yang berada dilokasi. Hingga masa bubar usai membakar perahu tersebut, polisi tak kunjung datang ke lokasi untuk mengamankan.
Suyono juga menjelaskan, akibat aktivitas penambangan pasir secara liar tersebut, kondisi tanggul sungai mulai terkikis. Warga khawatir saat musim hujan datang, banjir akan menggenangi rumah mereka karena tanggul yang rudah retak.
Selain itu, warga juga meminta agar Pemkab Jombang menindak tegas para penambang yang membandel ini. "Hampir setahun tak ada tindakan dari Pemkab, hanya janji-janji saja akan menindak, masak nunggu banjir yang memakan korban baru bertindak," kata Suyono.
aksi penyerangan terhadap para penambang pasir liar ini dilakukan di sepanjang tanggul sungai Brantas. Beberapa warga juga membawa batu dan ketapel untuk menyerang para penambang.
Malihat warga yang menyerang, para penambang langsung lari menyelamatkan diri dengan cara berenang ke seberang sungai. Beberapa penambang yang lari ke daratan juga langsung dikejar oleh warga yang juka membawa parang dan clurit.
Karena jaraknya jauh, beberapa penambang tersebut berhasil kabur dari kejaran warga yang sudah emosi. "Kalau tertangkap pasti sudah dibunuh warga sini," kata Suyono, warga setempat.
Karena kesal terhadap aktivitas penambangan liar, warga yang berhasil mengamankan satu perahu berukuran besar tersebut akhirnya langsung membakar di tepian sungai. "Biar tidak dipakai lagi, ayo dibakar," teriak salah satu warga.
Dalam peristiwa yang menegangkan ini, tidak ada satupun petugas Kepolisian yang berada dilokasi. Hingga masa bubar usai membakar perahu tersebut, polisi tak kunjung datang ke lokasi untuk mengamankan.
Suyono juga menjelaskan, akibat aktivitas penambangan pasir secara liar tersebut, kondisi tanggul sungai mulai terkikis. Warga khawatir saat musim hujan datang, banjir akan menggenangi rumah mereka karena tanggul yang rudah retak.
Selain itu, warga juga meminta agar Pemkab Jombang menindak tegas para penambang yang membandel ini. "Hampir setahun tak ada tindakan dari Pemkab, hanya janji-janji saja akan menindak, masak nunggu banjir yang memakan korban baru bertindak," kata Suyono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar