Tiga Kandidat Kuat KSAD versi Imparsial

Ada tujuh orang perwira tinggi TNI AD yang namanya mencuat sebagai bakal calon KSAD baru. Namun hanya tiga nama yang dinilai paling besar peluanggnya untuk mengisi pos penting yang saat ini dijabat oleh Jenderal George Toysutta tersebut.

"Marciano yang pertama, kemudian Budiman dan Pramono Edhie di rangking II dan III," ujar Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, di Kantor Imparsial, Jl Slamet Riyadi, Jakarta Timur, Minggu (12/6/2011).

Peluang besar yang dimiliki Letjen Norman Marciano bukan tanpa alasan. Menurutnya, alumnus Akabri 1978 yang pernah memimpin Kodam Jaya ini dikenal tegas terhadap anak buahnya yang melanggar disiplin dan melanggar hukum.

"Saat masih Danrem Pontianak, ia berani menghukum anak buahnya yang berseteru dengan polisi. Begitu pula saat menjabat Pangdam Jaya," papar Poengky.

Namun demikian, bukan berarti Marciano tidak memiliki kendala sama sekali untuk menjabat KSAD. Faktor usianya yang sudah mencapai 57 tahun, terlalu dekat dengan usia pensiun sehingga dikhawatirkan masa jabatannya akan kurang efektif.

"Juga ada isu soal bisnis militer, tapi ini juga masih harus dibuktikan. Ada catatan waktu istrinya mengupayakan sekolah dari TK sampai SD di bawah yayasan militer," sambungnya.

Selain itu, kendala Marciano adalah pada usianya yang sudah tergolong tua. "Iya, dia ini kan sudah 57 tahun," katanya.

Sejauh ini ada 7 bakal calon yang memiliki kesempatan untuk menjadi KSAD. Hal ini disampaikan Kadispen TNI AD, Brigjen TNI Wiryantoro saat dihubungi wartawan, Jumat (10/6). Mereka adalah:

1. Wakasad Letjen Budiman (alumnus Akabri 1978)
2. Pangkostrad Letjen Pramono Edhie Wibowo (alumnus Akabri 1980)
3. Dankodiklat Letjen Marciano (alumnus Akabri 1978)
4. Kasum TNI Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo (alumnus Akabri 1976)
5. Rektor Unhan Letjen TNI Syarifudin Tipe (alumnus Akabri 1975)
6. Sesmenko Polhukam Letjen Hotmangaraja Panjaitan (alumnus Akabri 1977)
7. Mantan Irjen TNI Letjen M Noer Moeis (alumnus Akabri 1976)

Dari tujuh nama, Wakasad Letjen Budiman dan Pangkostrad Letjen Pramono Edhie Wibowo adalah yang paling santer disebut-sebut.