Tiga Posko Dibuka Terkait Korban Perahu Terbalik di Bengawan Solo
Pencarian para korban perahu terbalik terus dilakukan. Untuk mempermudah pencarian korban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro membuka dua posko di Desa Sale dan di Desa Mberjo Padang.
"Ada dua posko yang kita buka untuk menerima pengaduan masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya akibat peristiwa ini," terang Kasiyanto, Kepala BPBD Pemkab Bojonegoro di lokasi kejadian kepada wartawan, Senin (2/5/2011).
Dia menambahkan, dari dua posko yang telah dibuka tercatat sudah ada 31 pelapor. Artinya, dugaan sementara memang ada 31 orang warga yang hanyut terbawa arus Sungai Bengawan Solo saat menyeberangi sungai.
"Tapi, kita belum bisa memastikan berapa jumlah sebenarnya. Kita masih terus menunggu laporan dari warga," sambungnya.
Sementara RS Wahyu Tetuko (RS Polri) juga mendirikan posko untuk penampungan korban tewas, dr Edi Setiawan. "Karena banyak korban, kita mendirikan posko untuk menampung korban tewas," kata Edi sata dihubungi.
Seperti diberitakan, sebuah perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo terbalik saat mengangkut sekitar 40 penumpang di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Senin (2/5/2011) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Perahu tersebut membawa penumpang yang akan menyeberang dari Desa Mberjo Padang Kecamatan Trucuk menuju Desa Sale, Kecamatan Kalitidu. Perahu itu terbalik setelah menabrak sebuah kayu besar yang terbawa arus sungai.
Sebelumnya, ada dua korban yang telah ditemukan. Yakni Wiji, selaku pengemudi perahu yang sudah dibawa ke Polres Bojonegoro untuk menjalani pemeriksaan, serta Juwartatik yang telah dirawat di rumah Sakit Wahyu Tetuko, Bojonegoro setelah ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar