Jika si Kecil Perutnya Buncit

Masalah perut buncit saat ini lebih banyak terfokus pada orang dewasa, padahal anak-anak kecil sekarang juga banyak yang perutnya sudah buncit. Kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan dan harus diatasi.
img

Studi menunjukkan masalah perut buncit pada anak-anak telah meningkat hingga 65 persen dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini bukanlah pertanda baik karena bisa menjadi faktor risiko dari sejumlah penyakit.

Lemak yang ada di perut sering dianggap sebagai prediktor dari penyakit jantung serta risiko diabetes. Dan anak-anak yang memiliki perut buncit jika dibiarkan saja akan meningkatkan risiko menjadi obesitas.

Umumnya anak-anak zaman sekarang mengonsumsi makanan junk food yang diketahui tinggi lemak dan penyebab masalah, serta konsumsi makanan yang tidak bernutrisi. Kondisi ini bertanggung jawab terhadap akumulasi lemak di tubuh.

Seringkali orangtua tidak memiliki waktu untuk menyediakan makanan segar sehingga memberikan makanan olahan. Semua makanan yang kaya akan kalori ini diubah menjadi lemak dan disimpan di bagian tubuh berbeda, yang kebanyakan terjadi di sekitar perut.

Selain itu saat ini anak-anak lebih sering menghabiskan waktu di depan televisi atau komputer dan jarang melakukan aktivitas fisik, sehingga lemak yang tertumpuk di perut tidak dibuang dan akan terus terakumulasi.

"Saat ini mengukur ukuran pinggang anak-anak belum menjadi hal vital yang dilakukan pada setiap pemeriksaan," ujar Stephen Cook, MD dari University of Rochester Medical Center's Golisano Children's Hospital, seperti dikutip dari WebMD, Selasa (24/5/2011).

Namun kini mengukur pinggang anak-anak menjadi hal penting, terutama pada anak yang memiliki rasio pinggang dan tinggi badan di persentil 90 atau lebih sebagai indikator obesitas perut.

Sebagai orangtua, perubahan pertama yang harus dilakukan pada anak adalah:

1. Menghilangkan lemak perut dengan mengurangi konsumsi makanan tidak sehat. Awalnya mungkin anak akan menolak tapi cobalah untuk bersikap memberi pengertian yang disertai contoh nyata dari bahaya lemak di perut dan sedikit peraturan ketat.

2. Jika anak memang suka jajan, cobalah menyisihkan waktu untuk membuat jajanan yang menarik buat anak dengan menggunakan bahan yang lebih bergizi dan segar.

3. Memperbanyak aktivitas fisik bagi anak seperti mengajak jalan di taman, mencuci mobil atau bermain bersama binatang peliharaan.

4. Sebaiknya tidak memberikan diet terlalu ketat karena bisa menyebabkan anak kekurangan gizi nantinya. Tapi doronglah anak untuk mengonsumsi makanan sehat dan memberinya contoh agar diikuti oleh anak. Dengan begitu akan mengurangi risiko anak terkena beberapa penyakit.

Tidak ada komentar: