Kaum Gay Lebih Berisiko Kena Kanker?

Orientasi seksual seorang pria bisa mempengaruhi risiko untuk terkena kanker. Survei terbaru menunjukkan, penderita kanker dari kalangan pria homoseks alias gay jumlahnya lebih banyak dibandingkan dari kalangan pria heteroseks.

Survei tersebut dilakukan baru-baru ini oleh Prof Ulrike Boehmer dari Boston University, sebagai bagian dari proyek yang lebih besar yakni California Health Interview. Sedikitnya 120.000 orang dewasa dilibatkan sebagai responden dalam penelitian tersebut.


Salah satu butir pertanyaan dalam kuisioner yang dibagikan menanyakan apakah responden pernah didiagnosis kanker sebelumnya. Selain itu, responden juga diminta mengidentifikasi orientasi seksualnya apakah heteroseks atau homoseks (penyuka sesama jenis).

Dari 51.000 responden pria, 3.700 di antaranya pernah didiagnosis kanker. Dikutip dari Reuters, Senin (9/5/2011), perbandingan pria homoseks yang kena kanker lebih besar yakni 8 persen dibandingkan pria heteroseks yang hanya sekitar 5 persen dari seluruh responden pria.

Sementara pada responden wanita, yang pernah didiagnosis kanker jumlahnya mencapai 7.300 dari 71.000 orang. Namun perbandingannya tidak terpengaruh oleh orientasi seksual, karena pada wanita heteroseks dan wanita homoseks atau lesbian jumlahnya berimbang.

Prof Boehmer mengatakan, survei ini tidak mengungkap penyebab perbedaan risiko kanker pada pria homoseks dan heteroseks. Namun ia menduga, faktor gaya hidup serta infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) ikut mempengaruhi hasil survei tersebut.

Misalnya terkait kebiasaan merokok dan minum alkohol, kaum gay atau pria homoseks lebih rentan melakukannya akibat tekanan sosial yang membuatnya stres. Selain itu karena pergaulannya cenderung tertutup, kaum gay memiliki akses yang terbatas ke berbagai layanan kesehatan.

Namun bisa juga berarti sebaliknya, yakni gay banyak yang pernah didagnosis kanker karena lebih rajin memeriksakan kesehatannya. Prof Boehmer mengakui, butuh penelitian lebih lanjut untuk menyimpulkan bahwa kaum gay lebih rentan terhadap penyakit kanker.

Tidak ada komentar: